JADWAL TOGEL HOKI88 : SGP tutup jam 17:00 wib
KL tutup jam 17: 30 wib
HK tutup jam 20:30 wib
MY tutup jam 21:30 wib
Taipei tutup jam 22:30 wib
SG result jam 17:45 wib
KL result jam 19:00 wib
HK result jam 21:30 wib
MY result jam 22:30wib Taipei Result jam 23:30 wib
SGP OPEN setiap senin,rabu,kamis,sabtu dan
minggu KL OPEN setiap selasa ,rabu,jumat,sabtu dan minggu HK OPEN setiap Hari
Malaysia OPEN setiap Hari
Taipei OPEN Setiap hari Diskon togel : 4D 66% 3D 59,5% 2D 29,75%
Hadiah togel : 4D 1 x 3000 , 3D 1 x 400 , 2D 1 x 70
HK togel hoki88 berpatokan pada HONGKONG POOLS HK togel berpatokan pada http://www.hk45pools.com Singapore : http://www.singaporepools.co m 2D http://wap.hoki88.com/colok_ 2d.php?pools=1 3D http://wap.hoki88.com/colok_ 3d.php?pools=1 4D http://wap.hoki88.com/colok_ 4d.php?pools=1 SHIO http://wap.hoki88.com/colok_s hio.php?pools=1 Hongkong : http://www.hk45pools.com Malaysia : http://www.malaysiapools.ne t KL : http://www.klpools.com Taipei : http://www.taipeipools.com Mandiri SUHENDRA 1150006255493 minimal depo 50,000 bos setelah anda melakukan via transfer silakan langsung konfirmasi dengan mengisi form stor dana pada menu KASIR di akun hoki88 kami akan mengechek di acc rek kami bos,jika masuk kami akan inject kredit anda sesuai yang anda transfer bos. terima kasih GALAXY TOTO galaxytoto.com berhak untuk memblokir account � account tersebut. 5. Nomor yang keluar sebagai pemenang adalah berdasarkan SINGAPORE 4D dan KOREA LOTTERY .Untuk perputaran nomor SINGAPORE 4D dilakukan setiap hari Senin,Rabu,Kamis,Sabtu dan Minggu.Semua pasaran SINGAPORE 4D ditutup pukul 17 : 00 WITA. Untuk perputaran nomor KOREA LOTTERY dilakukan setiap hari pada pukul 22 : 30 (GMT + 10) atau pukul 20:30 WITA .Semua pasaran KOREA LOTTERY ditutup pukul 20 :00 WITA.Hasil Undian KOREA LOTTERY dapat dilihat di alamat website http://www. koreapools.com ALAMAT ALTERNATIF GALAXYTOTO ADALAH http://WWW.GALAXYTOTO.C OM http://WWW.GALAXYTOTO.NE T DAN http://M.GALAXYTOTO.O RG http://M.GALAXYTOTO.NET 6.PASARAN SINGAPORE TUTUP PUKUL 18.00 WITA DAN PASARAN KOREA TUTUP PUKUL 21.10 WITA.
Old school Easter eggs.
HomeBlogAbout me
m.youtube.com/watch?v=2Id-7fjSbXs
Tags: konservasi, pertanian

Menata lahan miring menggunakan metode SALT

http://alamtani.com/teknik-menata-lahan-miring-dengan-metode-salt.html

Metode Sloping Agriculture Land Technology (SALT) merupakan salah satu teknik untuk menata lahan miring yang diperuntukan bagi kegiatan pertanian. Selama ini pemanfaatan lahan miring dalam bentuk kebun dan sawah berundak diketahui memiliki resiko erosi dan tanah longsor yang tinggi. Sehingga banyak petani enggan memanfaatkan lahan miring untuk tanaman pangan, mereka hanya memanfaatkannya untuk tanaman keras.

Di sisi lain, kebutuhan bahan pangan semakin tinggi, mengingat jumlah populasi penduduk yang terus meningkat saban harinya. Oleh karena itu ekstensifikasi lahan pertanian pangan menjadi salah satu pilihan yang tak bisa dihindari. Sehingga pemanfaatan lahan miring untuk kegiatan pertanian menjadi salah satu pilihan yang realistis ditengah keterbatasan lahan yang ada.

Pada tahun 1971, di Filipina diperkenalkan sebuah metode untuk menata lahan miring oleh Mindanao Baptist Rural Life Center (MBRLC). Dikemudian hari, teknik yang populer dengan nama SALT tersebut diakui sebagai salah satu metode terbaik dalam menata lahan miring. Teknik SALT diyakini mampu meminimalkan erosi, membantu mengembalikan struktur dan kesuburan tanah, meningkatkan produksi tanaman, mudah dipraktekkan karena menggunakan alat sederhana, membutuhkan tenaga yang rendah sehingga cocok untuk petani berlahan sempit, dan tidak membutuhkan modal besar. Setidaknya, ada 10 langkah untuk menerapkan teknik menata lahan miring dengan metode SALT, berikut langkah-langkahnya.

Langkah 1. Membuat alat kerja

menggunakan frame A

Gambar 1. Menggunakan frame A

Hal pertama yang harus dilakukan untuk menata lahan miring adalah membuat alat kerja yang dinamakan Frame A.  Sebuah alat yang berbentuk menyerupai huruf A, terbuat dari kayu ataupun bambu. Alat ini bisa dibuat sendiri dengan mudah. Caranya, pilih tongkat kayu atau bambu yang kuat tetapi jangan terlalu besar. Potonglah tongkat tersebut dengan panjang 1,5 meter sebanyak 2 buah, yang nantinya akan berfungsi sebagai kaki penopang. Kemudian buat lagi potongan tongkat lain dengan panjang ½ meter, yang akan dipakai untuk bagian palang. Satukan salah satu ujung dari kedua tongkat yang berfungsi sebagai kaki penopang, bisa dengan cara diikat ataupun dipaku. Kemudian ujung lainnya letakkan ditanah yang datar, beri jarak sejauh 1 meter antar ujung tersebut sehingga membentuk segitiga. Pasang dan ikatkan, tongkat yang ketiga pada segitiga tersebut sehingga membentuk huruf A. Paku atau ikat dengan kuat. Frame A ini akan digunakan untuk membuat garis lintasan.

Langkah 2. Membuat garis lintasan

Menemukan garis lintasan

Gambar 2. Menemukan garis lintasan

Menemukan titik-titik lintasan
Tahap selanjutnya dalam menata lahan miring adalah menentukan titik-titik lintasan. Sebaiknya untuk menentukan titik-titik lintasan ini diikerjakan oleh 2 orang, satu memegang alat Frame A, satu lagi menancapkan patok pada setiap titik yang ditandai. Pertama-tama potonglah tongkat kayu atau bambu sepanjang 30 cm untuk patok atau tiang pancang. Banyaknya patok disesuaikan dengan kebutuhan berdasarkan luas lahan yang akan kita tata. Bersihkan lahan dari semua rintangan dan semak belukar untuk memudahkan menentukan titik lintasan dan memberi tanda.

Pilih sembarang titik dimana garis lintasan akan dibentuk. Mulailah bekerja pada areal yang paling tinggi. Cara mengerjakannya sebagai berikut, letakan salah satu kaki (kita sebut saja kaki belakang) dari Frame A di atas tanah. Cari tempat untuk meletakkan kaki yang lain (sebut saja kaki depan)  di atas tanah yang tingginya sama dengan kaki belakang. Untuk memastikan ketinggian tanah antara kaki belakang dan kaki depan telah sama, gunakan benang yang diikatkan pada ujung segitiga Frame A bagian atas. Sedangkan ujung benang lainnya diberi pendulum, boleh paku atau benda lainnya. Apabila garis benang tersebut membagi bidang Frame A sama besar (lihat Gambar 1), bisa dikatakan kedua permukaan tanah sama tinggi. Fungsi benang dan pendulum bisa juga digantikan dengan meletakkan water pass pada palang Frame A, dimana gelembung air harus berada di tengah.

Ketika kita dapat meletakkan kedua kaki Frame A pada ketinggian tanah yang sama, berarti kita sudah berhasil menentukan titik lintasan. Berilah tanda dengan patok yang telah dibuat pada kaki bagian belakang.  Selanjutnya, putarlah kaki belakang Frame A dimana kaki bagian depan berfungsi sebagai poros (jangan diangkat). Sekarang kaki belakang jadi kaki depan dan kaki depan jadi kaki belakang. Carilah permukaan tanah yang mempunyai ketinggian yang sama dengan kaki yang menjadi poros. Nah, sekarang angkat bagian poros dan tandai dengan patok.  Begitu selanjutnya untuk menentukan titik-titik lintasan.

Menentukan garis lintasan
Gerakkan Frame A terus menerus ke arah depan dengan cara seperti diatas. Berilah tanda dengan patok pada setiap titik yang didapatkan (lihat Gambar 2). Lakukan terus langkah tersebut hingga tiba pada titik terakhir dari areal lahan kita. Kemudian tarik garis yang menyambungkan titik yang telah dibuat. Sekarang kita sudah menemukan garis lintasan.

mengukur garis lintasan

Gambar 3. Mengukur garis lintasan

Jarak Antar Garis Lintasan
Lakukan langkah membuat garis lintasan seperti di atas untuk membuat lintasan-lintasan dibawahnya. Cobalah membuat beberapa garis lintasan yang mungkin. Ingatlah, semakin dekat batas garis antar lintasan maka peluang untuk erosi berkurang. Juga peluang untuk memproduksi unsur hara dalam bentuk biomassa semakin besar dan memungkinkan tanamanan tumbuh dengan baik.

Ada 2 kriteria untuk menentukan jarak antar lintasan: garis vertikal dan garis horizontal. Secara vertikal, sebaiknya garis berikutnya tidak lebih dari 1 meter dibawahnya untuk mencegah erosi berlebihan. Pada bagian yang kemiringannya ekstrim atau curam, jaraknya harus lebih pendek. Sementara itu, pada lahan yang datar, sebaiknya jarak horizontal antar garis tidak lebih dari 5 meter untuk memaksimalkan manajemen kesuburan tanah.

Langkah 3. Menyiapkan garis lintasan

Gambar 5. Menyiapkan garis lintasan

Gambar 4. Menyiapkan garis lintasan

Setelah garis-garis lintasan dibuat, selanjutnya lakukan pengolahan tanah atau pembajakan diantara garis-garis tersebut, bisa dengan bajak ataupun cangkul. Pengolahan tanah dilakukan memanjang mengikuti alur garis hingga ke ujung lahan. Lebar setiap areal pembajakan usahakan sebesar 1 meter. Patok atau pancang akan memandu kita ketika pembajakan. Tidak usah dipaksakan untuk membajak semua areal diantara garis lintasan. Sisa-sisa yang tidak terbajak akan berguna sebagai penahan erosi, karena akan diperuntukan bagi tanaman penyeling.

Garis-garis lintasan yang telah dibuat akan membentuk pola bedengan atau terasering yang mengikuti kontur permukaan lereng gunung atau lahan miring. Dengan mengikuti bentuk kontur asli, erosi dan resiko tanah longsor akibat pengolahan tanah bisa ditekan minimal.

Langkah 4. Menanam tanaman sumber nitrogen

Pada setiap garis lintasan dibuat 2 buah alur pada jarak ½ meter (lihat gambar 4), sehingga membentuk lintasan yang kita sebut gang.  Tanamlah tanaman sumber nitrogen pada setiap alur gang kemudian tutup dengan tanah. Salah satu tanaman sumber nitrogen adalah tanaman pagar leguminosa. Tanaman leguminosa mempunyai kemampuan untuk tumbuh di areal tandus dan kering. Hal tersebut membuat tanaman ini sangat baik untuk mengembalikan kesuburan tanah pada perbatasan aliran sungai, areal yang miring dan areal lain yang sudah gundul. Mel

Back to posts
Comments:
[2018-04-13] Ayogi:

11m22p1


Post a comment

dE_MAuaGHHs
2024-05-19 17:06
Polly po-cket

Polaroid